Advertise

Cari Blog Ini

 
Rabu, 25 September 2019

Financial Management

0 komentar

MANAJEMEN KEUANGAN

Di dalam sebuah perusahaan, suatu pengaturan keuangan biasa di sebut juga sebagai financial management atau manajemen keuangan.Manajemen keuangan merupakan segala kegiatan ataupun aktivitas pada perusahaan yang berhubungan dengan bagaimanakah caranya agar bisa mendapatkan pendanaan modal kerka, menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut serta mengelola asset yang telah dimiliki perusahaan guna mencapai tujuan utama pada suatu perusahaan.


Menurut pendapat yang lainnya, definisi dari manajemen keuangan dapat di artikan sebagai suatu manajemen dana baik itu yang berhubungan dengan permasalahan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana dalam pembiayaan investasi maupun pembelanjaan secara efisien. Meskipun fungsi dari seorang manajer keuangan pada tiap perusahaan belum tentu sama tetapi prinsip utama seorang manajer keuangan pasti sama  yaitu merencanakan, mencari serta memanfaatkan dengan berbagai cara guna memaksimalkan daya guna dari operasi-operasi perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa , manajemen keuangan mempunyai kepentingan dalam bagaimana cara menciptakan serta menjaga nilai ekonomis suatu perusahaan. Alhasil, semua pengambilan keputusan tentu harus di fokuskan kepada penciptaan kesejahteraan para pegawainya.

Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan dari manajemen keuangan telah terlihat dalam proses penilaian yang dilakukan oleh pasar uang, tujuan utamanya yaitu memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Menurut para ahli, tujuan manajemen keuangan yaitu untuk:
§  Memaksimalkan keuntungan: seorang manajer keuangan tidak menjamin keuntungan dalam jangka waktu yang panjang sebab ketidakpastian bisnis tetapi perusahaan bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal bahkan dalam jangka waktu yang panjang apabila manajer keuangannya mengambil suatu keputusan keuangan yang tepat serta menggunakan keuangan perusahaan dengan baik.
§  Menjaga arus kas (cash flow): suatu perusahaan harus mempunyai arus kas yang sesuai guna membayar biaya kebutuhan perusahaan sehari-hari seperti pembelian bahan baki, pembayaran gaji karyawan, sewa, dan sebagainya. Arus kas atau cash flow yang baik tentunya akan meningkatkan keberhasilan perusahaan
§  Mempersiapkan struktur modal: seorang manajer keuangan harus dapat memutuskan rasio antara pembiayaan yang dimiliki dan keuangan yang dipinjam agar dapat seimbang.
§  Pemanfaatan keuangan yang tepat: manajer keuangan harus bisa memanfaatkan keuangan secara optimal dan perusahaan harus tidak berinvestasi keuangan perusahaan dalam proyek yang tidak menguntungkan bagi perusahaan.
§  Memaksimalkan kekayaan: jadi seorang manajer keuangan mencoba agar agar memberikan dividen yang maksimal kepada pemegang saham dan berupaya dalam meningkatkan nilai pasar saham sebab nilai pasar saham secara langsung berkaitan dengan kinerja perusahaan
§  Meningkatkan efisiensi: manajemen keuangan mencoba meningkatkan efisiensi semua departemen perusahaan. Distribusi keuangan yang tepat dalam semua aspek akan meningkatkan efisiensi seluruh perusahaan
§  Kelangsungan hidup perusahaan: perusahaan harus dapat bertahan hidup pada dunia bisnis yang kompetitif seperti sekarang ini. Seorang manajer keuangan harus berhati-hati saat membuat keputusan keuangan sebab apabila salah dalam mengambil keputusan bisa saja perusahaan bangkrut atau merugi
§  Mengurangi resiko operasional: manajemen keuangan juga mencoba dalam mengurangi resiko operasional. Terdapat banyak resiko ketidakpastian dalam bisnis namun seorang manajer keuangan harus bisam mengambil langkah tepat agar dapat mengurangi resiko ini.
§  Mengurangi biaya modal: manajer keuangan harus dapat merencanakan struktur modal sedemikian rupa agar biaya modal dapat di minimalkan.

Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi utama dari seorang manajer keuangan yaitu merencanakan, mencari serta dapat memanfaatkan dana dengan berbagai cara dalam memaksimalkan daya guna dari operasi perusahaan. Tentunya hal tersebut membutuhkan pengetahuan akan pasar uang serta dari mana modal akan di peroleh dan bagaimana keputusan yang tepat di bidang keuangan harus dibuat. Berikut adalah fungsi dari manajemen keuangan antara lain:
§  Planning atau perencanaan keuangan. Hal ini meliputi perencanaan arus kas serta laba rugi perusahaan
§  Budgeting atau anggaran, yaitu perencanaan penerimaan serta pengalokasian anggaran biaya secara efisien serta memaksimalkan dana yang dimiliki oleh perusahaan
§  Controlling atau pengendalian keuangan. Hal ini merupakan melakukan evaluasi serta perbaikan mengenai keuangan serta sistem keuangan perusahaan
§  Auditing atau pemeriksaan keuangan, yaitu melakukan audit internal berdasarkan keuangan perusahaan yang ada supaya sesuai dengan kaidah standar akuntansi serta tidak terjadi penyimpangan
§  Reporting atau pelaporan keuangan yaitu menyediakan laporan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan serta analisa rasio laporan keuangan.
Seorang manajer keuangan memiliki tanggung jawab yang sangat besar tentunya terhadap apa yang sudah dilakukannya. Pengambilan keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab seorang manajer keuangan dibagi menjadi tiga, yaitu:
§  Investment decision: berkaitan dengan masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari suatu organisasi pada kesempatan yang tersedia dengan memilih satu atau lebih alternative investasi yang di nilai memiliki keuntungan
§  Financing decision: berkaitan dengan permasalahan pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia guna melakukan investasi dengan memilih satu atau lebih alternative pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah
§  Dividend decision: berkaitan dengan masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham.

Read more...
Rabu, 18 September 2019

Operational Management

1 komentar

Manajemen Operasional

Manajemen operasional ialah suatu bentuk dari pengelolahan yang menyeluruh dan optimal pada sebuah masalah tenaga kerja, barang, mesin, peralatan, bahan baku atau produk apapun yang bisa dijadikan sebuah barang atau jasa yang tentunya bisa diperjual belikan.
Yang dimana ada tanggung jawab dari manajer operasional terhadap penghasilan produk atau jasa, mengambil sebuah keputusan yang berhubungan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi dan menimbangkan pengambilan keputusan dan fungsi operasi.
Tujuan Manajemen Operasional
Adapun tujuan manajemen operasional yang diantaranya yaitu:
  • Efficiency “meningkatkan efisiensi”, untuk meningkatkan efisiensi dalam perusahaan.
  • Productivity “meningkatkan efektivitas”, untuk meningkatkan efektivitas dalam perusahaan.
  • Economy “mengurangi biaya”, untuk mengurangi biaya dalam kegiatan perusahaan.
  • Quality “meningkatkan kualitas”, untuk meningkatkan kualitas didalam perusahaan.
  • Reduced processing time “mengurangi waktu proses produksi”, untuk mengurangi waktu proses produksi dida
 Ciri-Ciri Manajemen Operasional
     Karakteristik manajemen operasional menurut Zulian Yamit “2003”
  • Memiliki sebuah tujuan yaitu untuk menghasilkan barang dan jasa.
  • Memiliki sebuah kegiatan yaitu dalam kegiatan proses transformasi.
  • Adanya suatu mekanisme yang mengendalikan suatu pengoperasian.
Peran Manajer Operasional
Kalau disesuaikan dengan pengertian manajemen operasional, seorang manajer harus benar-benar paham keseluruhan proses yang ada di dalam perusahaan. Mereka dilibatkan soal pengkoordinasian proses beserta pengembangan terbarunya sambil mengevaluasi kembali strukturnya.Dalam hal ini, organisasi dan produktifitas menjadi hal yang paling dibutuhkan ketika menjadi seorang manajer operasional. Ia harus bisa berada di posisi yang sangat fleksibel.Manajer Operasional memiliki tugas pokok dalam proses produksi, diantaranya:
1.      Membuat perencanaan kuantitas dan kualitas bahan baku dalam proses produksi
2.      Membuat rencana lokasi gudang persediaan dan peralatan mesin yang efisien untuk menghemat waktu dan mobilisasi
3.      Merencanakan letak layout pabrik
4.      Bertanggungjawab atas pemeliharaan peralatan pabrik untuk menjamin keandalan dan keberlangsungan operasional
5.      Membuat strategi produk yang berkualitas sehingga bisa bersaing dengan kompetitor
6.      Membuat jadwal kerja yang efektif dan efisien dengan mengevaluasi biaya tenaga kerja
7.      Manajer operasional bertanggungjawab atas keberlangsungan hasil produksi, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas

Jenis Keputusan Dalam Manajemen Operasional
1.      Proses: manajer harus menentukan fasilitas yang dipakai dan proses fisik
2.      Kapasitas: manajer menentukan jumlah dan estimasi waktunya
3.      Persediaan: seorang manajer harus memutuskan apa saja yang dibutuhkan dan menentukan seperti apa kualitas dan kualitasnya. Juga kapan barang baku dipesan.
4. Tenaga: manajer terlibat dalam rekruitmen, PHK dan penggajiannya. Ia juga harus melakukan supervisi, kompensasi promsi dan penggunaan tenaga profesional.
5.  Kualitas: manajemen menentukan standard, desain peralatan, pengawasan produk dan sebagainya.
Fungsi Manajemen Operasional
Pada umumnya ada empat macam fungsi Manajemen Operasional, diantaranya:
1. Fungsi proses; hal ini sifatnya teknis, diantaranya berupa metode yang dipakai dalam mengolah bahan
2. Pengorganisasian teknik dan metode kerja; dengan fungsi ini maka proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien
3. Fungsi perencanaan bahan; ini termasuk penetapan kualitas dan kuantitas bahan
4. Fungsi pengawasan atau pengendalian terhadap penggunaan bahan untuk proses

Read more...
Selasa, 17 September 2019

Pengelolaan Lahan di Jambi

0 komentar

PEMERINTAH DIMINTA CABUT IZIN PERUSAHAAN PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT DIJAMBI



Kawasan Hutan Lindung Gambut Londerang, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi yang kritis akibat kebakaran hutan dan lahan tahun 2015 kini terbakar kembali sekitar 90% dari 12.500 hektar hutan lindung gambut yang kini dikelola Restorasi Ekosistem (RE) World Wildife Fund (WWF) Indonesia itu hangus terbakar selama kemarau tiga bulan terakhir atau sejak Juli-September 2019.
Radesman Saragih / JEM Senin, 16 September 2019| 15.45 WIB
Jambi, Beritasatu.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) diminta segera mencabut izin perusahaan – perusahaan dan lembaga restorasi yang mengelola hutan dan lahan gambut di Provinsi Jambi. Pencabutan izin itu perlu dilakukan menyusul ketidak-mampuan perusahaan – perusahaan dan lembaga restorasi di daerah itu mencegah dan menanggulangi hutan dan lahan gambut yang mereka kuasai dari kebakaran.
“Penyegelan yang telah dilakukan Menteri KLHK, Siti Nurbaya terhadap areal gambut yang terbakar di Jambi perlu ditindaklanjuti dengan pencabutan izin perusahaan dan lembaga pengelola gambut tersebut. Kemudian pencabutan izin itu hendaknya diikuti juga dengan proses hukum terhadap unsur manajemen perusahaan dan lembaga pengelola gambut tersebut,”kata Direktur Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi Jambi, Rudy Syaf di Jambi, Minggu (15/9/2019).
Menurut Rudy Syaf, kebakaran hutan dan lahan gambut yang dikuasai perusahaan maupun lembaga restorasi harus dipertanggung-jawabkan pihak perusahaan dan lembaga yang bersangkutan kendati kebakaran hutan dan lahan tersebut berasal dari luar areal mereka. Karhutla di areal gambut menjadi tanggung jawab perusahaan dan lembaga restorasi sesuai dengan aturan pemerintah.
Dijelaskan, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor PP 57 tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut, tinggi muka air gambut minimal 40 centimeter (cm) dari permukaan gambut. Namun kenyataannya hingga kini, pengaturan muka air gambut masih belum bisa dipatuhi, sehingga gambut kembali menjadi sangat kering dan mudah terbakar di musim kemarau ini.
Kemudian, lanjut Rudy Syaf, berulangnya kebakaran di hutan dan lahan gambut yang dikuasai perusahaan dan lembaga restorasi mengindikasikan perusahaan dan lembaga restorasi tak mampu mengelola gambut. Seharusnya perusahaan dan lembaga restorasi mematuhi aturan untuk mengelola gambut guna mencegah kebakaran. Kemudian perusahaan dan lembaga restorasi juga wajib menyediakan peralatan pengendalian kebakaran dan sumber daya manusia.
“Berulangnya kebakaran gambut di lahan perusahaan dan lembaga restorasi di Jambi ini menunjukkan bahwa perusahaan dan lembaga restorasi pengelola gambut tidak mampu mengamankan areal gambut yang mereka kuasai dari kebakaran. Atas kelalaian tersebut pihak perusahaan dan lembaga restorasi gambut perlu mendapat sanksi hukum,”katanya.
Rudy Syaf lebih lanjut menjelaskan, total luas hutan dan lahan yang terbakar di Provinsi Jambi sejak Januari – September 2019 mencapai 18.000 hektare (ha). Kebakaran hutan dan lahan paling luas terjadi medio Agustus – September ini. Kebakaran hutan dan lahan di kawasan restorasi gambut, termasuk di areal gambut yang dikelola Restorasi Ekosistem (RE) World Wildlife Fund (WWF) di Desa Londerang, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Jambi.
Sementara itu Direktur Eksekutif Walhi Jambi, Rudiansyah mengatakan, kebakaran yang terjadi di hutan lindung gambut yang dikelola lembaga restorasi, WWF, BRG, Millenium Challenge Account-Indonesia (MCAI) di Desa Londerang, Kecamatan Berbak, KabupatenTanjungjabung Timur, Jambi menunjukkan kegagalan lembaga tersebut dalam program restorasi gambut.
“Kegiatan restorasi Badan Restorasi Gambut (BRG) dengan mitranya,WWF dan MCAI tampak tidak berjalan baik. Lembaga-lembaga restorasi tersebut tidak mampu mencegah dan mengendalikan kebakaran di hutan dan lahan gambut. Pembangunan infrastruktur sumur bor dan sekat kanal yang mereka lakukan tidak mampu menyelematkan gambut dari kebakaran,”katanya.
Rudiansyah mengatakan, lembaga restorasi di Jambi tidak mampu mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan gambut juga disebabkan tidak kurangnya pengawasan pemerintah. Selama ini pemerintah (KLHK) tidak melakukan audit kepatuhan terhadap lembaga restorasi. Di antaranya pemeriksaan tentang tersedianya alat pemadam kebakaran, sumber daya manusia dan program antisipasi kebakaran lembaga restorasi. Kurangnya pengawasan tersebut membuat lembaga restorasi lalai dan akhirnya kewalahan menghadapi kebakaran gambut.
“Terkait kelalaian lembaga resorasi tersebut mencegah kebakaran gambut tersebut tentunya pihak pemerintah perlu menjatuhkan sanksi hukum yang tegas,”katanya.
Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jambi, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Kuswahyudi Tresnadi mengatakan, Polda Jambi terus mengintensifkan penanganan kasus karhutla. Jumlah tersangka pelaku pembakaran hutan dan lahan yang ditahan dan diperiksa jajaran kepolisian di Jambi saat ini sudah mencapai 19 orang. Sebagian kasus karhutla tersebut sudah memasuki tahap pelimpahan berkas ke pihak kejaksaan.
Dijelaskan, kasus karhutla yang ditangani Polda Jambi satu kasus dengan satu orang tersangka. Polres Batanghari menangani menangani satu kasus karhutla dengan dua tersangka. Kemudian Polres Muarojambi menangani tiga kasus dengan tiga tersangka, Polres Tanjungjabung Barat tiga kasus dan tiga tersangka, Polres Tanjabtim menangani dua kasus dengan lima tersangka, Polres Bungo menangani satu kasus dengan tiga tersangka dan Polres Tebo menangani tiga kasus dan tiga tersangka.




Read more...
Rabu, 04 September 2019

Management

2 komentar
MANAJEMEN SECARA UMUM

A.   Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa
Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadiménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.

B.   Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen klasik secara tradisional meliputi:
a.       Merencanakan (planning) adalah menentukan sasaran organisasi dan sarana untuk mencapainya.
b.      Mengorganisasikan (organizing) adalah menetapkan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa
c.       Memimpin (leading) adalah memberi inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras mencapai sasaran organisasi.
d.      Mengendalikan (controlling) adalah mengawasi kemajuan pencapaian sasaran dan mengambil tindakan koreksi bilamana dibutuhkan.

C.   Jenis-jenis Manajemen
Empat jenis manajer dengan pekerjaan dan tanggung jawab yang berbeda, antara lain:
a.       Manajer Puncak (Top Manager)
Manajer puncak memegang jabatan seperti pemimpin eksekutif (CEO) dan pemimpin operasi (COO)dan bertanggung jawab terhadap segenap pengarahan dalam organisasi. Mereka bertanggung jawab menciptakan kondisi penting untuk perubahan juga termasuk membentuk visi dan misi jangka panjang untuk perusahaan. Manaje puncak juga wajib membantu karyawan membangun rasa tanggung jawab terhadap perusahaan. Selain itu, manajer puncak juga bertanggung jawab menciptakan budaya organisasi yang positif melalui bahasa dan tindakan, serta memperhatikan lingkungan usaha mereka.
b.      Manajer Menengah (Middle Manager)
Manajer menengah memegang jabatan seperti manajer pabrik, manajer divisi, dan manajer wilayah dan bertanggung jawab untuk menetapkan tujuan yang sejalan dengan rencana dan sasaran dari Top Manager, serta menetapkan strategi-strategi yang digunakan untuk mencapai sasaran. Mereka juga bertanggung jawab mengkoordinasi dan menghubungkan semua departemen dan divisi di perusahaan. Manajer menengah mengawasi dan mengelola kinerja dari sub-unit dan para manajer lini pertama. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab menerapkan perubahan atau strategi yang diciptakan Top Manager.
c.         Manajer Lini Pertama (Lower Manager)
Manajer lini pertama memegang jabatan seperti manajer kantor, penyelia jaga (shift supervisor), dan manajer departemen. Mereka mengelola kinerja dari karyawan tingkat dasar. Manajer lini juga membuat jadwal rinci dan rencana operasi berdasarkan perencanaan jangka menengah dari manajemen tingkat menengah. Mereka juga melatih dan mengawasi kinerja dari karyawan non manajerial serta bertanggung jawab langsung atas produksi barang atau jasa.
d.       Pemimpin Kelompok
Pemimpin kelompok adalah jenis pekerjaan manajemen yang relatif baru yang dikembangkan semenjak perusahaan beralih kepada kelompok yang mandiri. Pemimpin kelompok mengarahkan pekerjaan perorangan dan membantu aktivitas kelompok ke arah pencapaian sasaran. Pemimpin kelompok juga membantu kinerja kelompok, mengelola hubungan luar dan hubungan dalam kelompok.

D.   Keterampilan Manajemen
Dari tingkatan manajemen yang dibahas di atas, maka masing-masing tingkatan manajerial tersebut harus mempunyai bekal keterampilan yang diperlukan dalam menjalankan tugasnya masing-masing dalam porsi yang berbeda. Dalam hal ini manajer harus memiliki tiga keterampilan sebagai berikut:
·         Keterampilan Konsepsional (Conceptual Skills)
Top manager harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, idea, gagasan, dan saran untuk kemajuan organisasi. Kemudian gagasan tersebut dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan yang konkret. Proses penjabaran ide menjadi rencana rencana kerja disebut sebagai proses perencanaan. Keterampilan konsepsional ini sangat diperlukan bagi manajer pada tingkat-tingkat yang tinggi. Semakin tinggi tingkatan manajerial seseorang, maka semakin diperlukannya keterampilan ini.


·         Keterampilan Kemanusiaan (Human Skills)
Keterampilan kemanusiaan atau yang lebih terkenal dengan keterampilan berkomunikasi antar manusia(interpersonal skills) adalah keterampilan yang seringkali diabaikan oleh para manajer, terutama bagi para manajer yang baru naik jenjangnya dalam organisasi. Keterampilan kemanusiaan ini sangat diperlukan untuk menjaga hubungan baik dengan atasan langsung maupun dengan bawahan. Dengan komunikasi yang persuasive akan membuat bawahan merasa dihargai dan mereka akan bekerja lebih baik dan bersikap lebih terbuka kepada atasannya. Keterampilan berkomunikasi ini diperlukan baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
·         Keterampilan Teknis (Technical Skills)
Keterampilan ini merupakan bekal bagi para manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu misalnya memperbaiki mesin, membuat kursi, membuat jadwal kerja dan keterampilan teknis lainnya.

E.   Perkembangan Teori Manajemen
1.      Perkembangan awal Teori Manajemen
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen ilmiah, yaitu Robert Owen dan Charles Babbage. Pada permulaan tahun 1800-an Robert Owen, seorang manajer pabrik pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia, menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja dan mengembangkan sejumlah prosedur kerja yang memungkinkan dalam peningkatan produktivitas. Charles Babbage, seorang professor matematika dari Inggris, adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi. Setiap tenaga kerja harus diberi latihan keterampilan yang sesuai dengan setiap operasi pabrik.

2.       Manajemen Ilmiah
Aliran manajemen klasik ditandai dengan kontribusi-kontribusi dari Frederick Winslow Taylor, Frank and Lillian Gilberth, Henry L. Gantt, dan Harrington Emerson. Di sini hanya akan dibahas manajemen ilmiah oleh F.W. Taylor.
Manajemen Ilmiah timbul sebagian karena adanya kebutuhan untuk menaikkan produktivitas. Untuk menaikkan produktivitas dicarilah cara-cara untuk menaikkan efisiensi pekerjaan. F.W. Taylor mengembangkan manajemen ilmiah ini sekitar tahun 1900-an. Taylor disebut juga sebagai ‘bapak manajemen ilmiah’ karena karyanya tersebut. Manajemen ilmiah merupakan penerapan metoda ilmiah pada studi, analisa, dan pemecahan masalah-masalah organisasi; atau juga merupakan seperangkat mekanisme ‘a bag of tricks’ untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi. Taylor mengembangkan sejumlah teknik-teknik untuk mencapai efisiensi, empat prinsip dasar tersebut adalah:
·         Pengembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya
·          Seleksi ilmiah untuk karyawan
·           Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan
·           Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja

3.         Teori Organisasi Klasik
Henry Fayol (1841 – 1925), seorang industrialis Perancis, mengemukakan teori dan teknik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi-organisasi yang kompleks dalam bukunya yang terkenal, Administration Industrielle et Generale. Dalam teorinya Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengawasan.
Fayol membagi operasi perusahaan menjadi enam kegiatan; teknik, komesial, keuangan, keamanan, akuntansi, dan manajerial. Henry Fayol juga membagi prinsip manajemen menjadi empat belas prinsip antara lain;pembagian kerja, wewenang, disiplin, kesatuan perintah, kesatuan pengarahan, mendahulukan kepentingan umum, balas jasa, sentralisasi, rantai wewenang, order, keadilan, stabilitas staf organisasi, inisiatif, dan semangat korps.

4.       Aliran Hubungan Manusiawi
Aliran ini muncul karena ketidakpuasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Para manajer masih menghadapi kesulitan-kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola-pola perilaku yang rasional. Sehingga pembahasan ‘sisi perilaku manusia’ dalam organisasi menjadi penting.
Salah satu tokoh dalam aliran neoklasik ini adalah Elton Mayo (1880 – 1949). ‘Hubungan manusia’ sering digunakan sebagai istilah umum untuk menggambarkan cara dimana manajer berinteraksi dengan bawahannya. Untuk menciptakan hubungan manusiawi yang baik, manajer harus mengerti mengapa karyawan bertindak seperti yang mereka lakukan dan faktor-faktor sosial dan psikologi apa yang memotivasi mereka.
Elton Mayo dan asistennya melakukan suatu studi tentang perilaku manusia dalam bermacam situasi kerja yang sangat terkenal di pabrik Howthorne milik perusahaan Westrn Electric dari tahun 1927 sampai 1932. Mayo menemukan bahwa perhatian khusus (seperti perasaan terpilih menjadi partisipan dalam studi yang dilakukan manajemen puncak) sangat mempengaruhi usaha-usaha mereka. Phenomena ini dikenal sebagai Howthorne effect. Penemuan lainnya adalah bahwa kelompok keja informal – lingkungan sosial karyawan – juga mempunyai pengaruh besar pada produktivitas.

5.       Aliran Manajemen Modern
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai perilaku organisasi, dan yang kedua dibangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal sebagai aliran kuantitatif. Perkembangan aliran perilaku organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem sosial. Tokohnya adalah Abraham Maslow, Douglas McGregor, Frederick Herzberg, dan lainnya. 
Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-team riset operasi (operations research) dalam pemecahan masalah-masalah industri, yang didasarkan atas sukses team-team riset operasi Inggris dalam Perang Dunia ke II. Sejalan dengan semakin kompleksnya komputer elektronik, transportasi dan komunikasi, dan sebagainya teknik-teknik riset operasi menjadi semakin penting sebagai dasar rasional untuk pembuatan keputusan. Prosedur-prosedur riset operasi tersebut kemudian diformalisasikan dan disebut aliran management science.


Read more...
 
ani indah © 2014 | Designed By Blogger Templates