PESONA WISATA DEMAK
Demak, salah satu kabupaten di Jawa Tengah, merupakan kota
ziarah yang kerap disebut sebagai Kota Wali atau Nagari Para Wali. Kota yang
menjadi cikal bakal Islam di Jawa itu meninggalkan kenangan dan ingatan
religius berupa Masjid Demak dan makam Sunan Kalijaga. Kota kecil tersebut
terletak di timur Semarang dan berjarak sekitar 28 kilometer dari ibu kota Jawa
Tengah itu. Untuk menuju Demak cukup mudah, yaitu dengan menyusuri jalan pantai
utara Semarang-Demak menggunakan kendaraan bermotor selama lebih kurang 30
menit.
Dahulu Demak bernama Glagahwangi, daerah perkampungan nelayan di
tepi Sungai Tuntang yang bermuara di Laut Jawa. Sebagian besar daerahnya berupa
rawa-rawa berlumpur, berhias rumah-rumah panggung. Pada 1476, Raden Fatah,
keturunan Raja Majapahit Kertabhumi bergelar Prabu Brawijaya V, mengubah
perkampungan itu menjadi kerajaan atau kesultanan.
Setiap bulan Ruwah, para peziarah domestik dan mancanegara selalu memadati Demak. Masjid Demak yang merupakan peninggalan Sultan Demak pertama, Raden Fatah, dan Wali Songo serta makam Sunan Kalijaga itu menjadi destinasi utama.
Setiap bulan Ruwah, para peziarah domestik dan mancanegara selalu memadati Demak. Masjid Demak yang merupakan peninggalan Sultan Demak pertama, Raden Fatah, dan Wali Songo serta makam Sunan Kalijaga itu menjadi destinasi utama.
1. Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak berdiri sejak abad ke-15, yang dibangun oleh
sultan pertama dari kesultanan Demak bernama Raden Patah bersama dengan Wali
Songo. Hal ini membuat masjid ini masuk dalam jajaran masjid tertua di
Indonesia. Masjid Agung tempat wisata Demak ini memiliki simbol arsitektur
tradisional khas Indonesia dan memiliki berbagai makna di tiap bagian
arsitekturnya. Seperti halnya pada atap masjid yang memiliki bentuk atap
berundak tiga. Ini memiliki makna berupa gambaran akidah Islam, yaitu Iman,
Islam dan Ihsan. Arsitektur unik lainnya, dapat dilihat pada pintu utama Masjid
Agung Demak, Pintu Bledeg. Pintu ini terbuat dari kayu jati yang dipenuhi
berbagai ukiran cantik bergambar dua kepala naga. Dalam budaya Jawa, gambar di
pintu ini berasal dari prasasti Condro Sengkolo, berarti penanda waktu yang
berbunyi ‘Nogo Mulat Saliro Wani’. Masjid peninggalan kerajaan Demak ini
memiliki empat saka atau tiang utama loh Detikers. Keempat tiang tersebut
memiliki tinggi 16 meter. Menurut cerita di kalangan masyarakat sekitar,
keempat saka di masjid tempat wisata Demak ini dibuat oleh empat wali. Yaitu
SUnan Ampel, Sunan GUnung Jati, Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga.
2. Makam terapung Syekh Mudzakir
Mbah Mudzakir dikenal sebagai sosok pejuang kemerdekaan
sekaligus ulama yang disegani di era tahun 1900 hingga 1950. Semasa hidup, Mbah
Mudzakir begitu vokal melawan penjajah sekaligus gencar melakukan syiar ajaran
agama Islam di pesisir pantai utara Demak. Semula makam tempat wisata
Demak itu adalah daratan dan tempat pemakaman umum. Namun lama kelamaan habis
digulung abrasi hingga menyisakan makam Mbah Mudzakir dan beberapa keluarganya.
Uniknya meski dusun telah habis dan tenggelam, makam Mbah Mudzakir masih tetap
bertahan dan utuh. Keunikan makam Mbah Mudzakir tempat wisata demak, yang
posisinya seolah mengapung di tengah lautan ini menjadi daya magnet tersendiri
bagi para pengunjung. Jamak yang datang jauhjauh dari
luar Demak maupun luar Jawa untuk berziarah atau berwisata religi,
3. Hutan Mangrove
Dulunya di Taman Mangrove ini ada kampung kecil. Sekitar tahun
2009 kampung, termasuk wilayah dukuh Tambaksari, Morosari dan Rejosari,
terendam air laut akibat abrasi. Yang tertinggal sebuah bangunan Masjid yang
masih berdiri kokoh walaupun sudah terendam air dan makam Syekh Abdullah
Mudzakir. Tempat wisata Demak, berupa Hutan Bakau ini disadari oleh masyarakat
sekitar berpotensi menjadi satu diantara aset wisata alam untuk menarik daya
pikat wisatawan. Hal ini ditambah dengan keberadaan berbagai macam jenis burung
yang ada di kawasan terdampak abrasi ini. Memasuki kawasan kita akan disuguhkan
suasana rindang dan angin pantai ditemani keriuhan ribuan ekor burung bangau
yang bersarang di dahan-dahan pohon mangrove tersebut. Tempat wisata Demak ini
juga memiliki fasilitas mangrove track.
4. Brown Canyon
Grand Canyon adalah sebuah ngarai tebing-terjal yang
menjadi salah satu icon di benua Amerika. Sedangkan di Indonesia sendiri
ternyata memiliki tempat tak kalah indah grand canyon bernama Brown Canyon. Sebenarnya
tempat wisata Demak brown canyon, bukanlah tempat wisata melainkan sebuah
perbukitan biasa, namun karena penambangan material yang dilakukan setiap hari
selama bertahun-tahun ahirnya berubah wujud seperti layaknya grand canyon yang
mempesona di Amerika. Keindahan panoramanya yang cantik membuat brown
canyon ini menjadi salah satu obyek wisata dan tempat yang terbaik bagi
para pecinta fotografi. Tebing – tebing yang menjulang tinggi menjadikan
pemandangan yang sangat menarik dan sayang untuk tidak dikunjungi. Tidak
sedikit pengunjung tempat wisata Demak ini yang datang pagi hari menjelang
matahari terbit. Tentu saja, tak ada aktivitas berarti yang mereka lakukan di
wilayah yang gersang dan tandus tersebut, selain foto diri. Selain deretan bukit-bukit
yang memiliki bentuk tak beraturan, terdapat pula beberapa gua.
5. Panati Moro Demak
Pada satu sisi, pantai tempat wisata Demak ini mengalami abrasi.
Namun daratan yang terkena justru mengalami pertambahan sebagai dampak dari
sedimentasi Sungai Tuntang. Munculnya gumuk pasir tersebut merupakan kejadian
alam yang langka dan jarang terjadi di daerah tropis. Tempat persis munculnya
gumuk pasir ini adalah di muara sungai Tuntang Lama yang bertemu dengan
perairan pantai Bonang. Selain itu pantai ini juga merupakan destinasi yang pas
untuk melihat sunset karena memang posisi pantainya yang menghadap ke barat. Di
sekitar kawasan tersebut, ada beberapa lokasi yang dapat dikunjungi. Mislanya
Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Pengunjung yang datang ke tempat wisata Demak
ini, dapat mencicipi langsung lezatnya hasil tangkapan ikan disana.